Peran Guru Agama Dalam Menanamkan Moderasi Beragam

Oleh : Indah Fatihatul Amanah

optimistv.co.id Di tengah keanekaragaman bangsa Indonesia, moderasi beragama sepenuhnya dibutuhkan untuk diajarkan kepada peserta didik supaya menjadi manusia yang mendamaikan, penuh kasih sayang serta toleran dikemudian hari. Peran serta guru agama dalam memberikan uraian tentang watak tawasuth untuk peserta didik sangat penting untuk dipelihara.

Peran guru dalam membangun moderasi beragama di sekolah bukan hanya dibatasi dengan pembelajaran di dalam kelas, namun guru juga harus berperan aktif di luar kelas, bahkan di luar jam Proses Belajar Mengajar (PBM).

Peran tersebut dapat berupa motivator, fasilitator, konselor bahkan menjadi contoh atau figur yang kemudian menimbulkan proses imitasi dari seorang guru kepada murid. Ada beberapa peran yang perlu dilakukan dalam membangun moderasi beragama.

Pertama, peran guru sebagai Conservator. Peran dasar seorang guru adalah menjadi seorang conservator, mengingat bahwa moderasi beragama merupakan hal baru untuk didengarkan masyarakat. Guru dituntut harus mampu memahami terlebih dahulu, bagaimana moderasi beragama. Moderasi beragama dalam aspek ibadah ini tidak mencampur adukan pemahaman dari setiap agama, namun tetap berpegang teguh dengan keyakinan agama yang dimiliki masing-masing, serta moderasi beragama memungkinkan untuk meningkatkan kualitas beribadah seseorang.

Baca Juga:  “Merajut Harmonisasi Antar Umat Beragama Sebagai Iktiar Menuju Kedamaian”

Kedua, peran guru sebagai Innovator. Guru seyogianya memiliki peran sebagai innovator yaitu mampu memberi inovasi dalam membangun moderasi beragama di sekolah. Inovasi seorang guru agama tidak luput dari perannya sebagai sentral dalam pembinaan kepribadian terutama karakter dalam membangun moderasi beragama.

Ketiga, peran guru sebagai Transmiter. Peran guru PAI sebagai transmiter dalam membangun moderasi beragama di sekolah adalah meneruskan paham moderasi beragama. Meneruskan paham tentang moderasi beragama dilakukan guru PAI dengan salah satu cara yaitu memotivasi, atau menjadi motivator kepada murid-murid di sekolah.

Keempat, peran guru sebagai Transformator. Program yang diinovasikan selain berbentuk kegiatan, juga terkadang ada suatu program yang tidak terencana dan tidak berbentuk  kegiatan, yang mana menjadi suatu peran guru yaitu transformator  melalui memotivasi dan menjadi figur.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa moderasi beragama  merupakan suatu tindak lanjut dari konsep toleransi beraagama. Toleransi beragama merupakan suatu ketentuan yang sudah ada sejak  lama dan untuk membangun moderasi beragama yang  adil, seimbang, toleransi, sederhana, kesatuan dan bersaudara memang  menjadi kewajiban. Eksistensi moderasi beragama harus  tersampaikan kepada murid yang meliputi pemikiran, akidah, fiqih, tafsir dan dakwah.
* Penulis adalah Mahasiswi Tadris Bahasa Inggris IAIN Kediri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. I believe what you published made a ton of sense. But, think on this,
    suppose you added a little content? I mean, I don’t want to tell you how to run your website, but what if you added
    a title that grabbed folk’s attention? I mean Peran Guru Agama Dalam Menanamkan Moderasi Beragam
    – Optimis TV % is a little plain. You should peek at Yahoo’s home page and see how they
    create post titles to grab people to open the links.

    You might add a related video or a related pic or two to get readers interested about everything’ve written. In my opinion,
    it would bring your website a little bit
    more interesting.