MOJOKERTO, mediabrantas.id – Peringatan Satu Abad NU ternyata menjadi moment sepesial bagi perusahaan Cokelat Majapahit Mojokerto. Sebab guna mendukung kemandirian ekonomi, utamanya di kalangan Madrasah, Cokelat Mojopahit dibawah naungan Kelompok Tani Mulyo Jati Mojopahit Mojokerto melakukan MoU dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro dan Bank BPR UMKM Jatim, Program Jatim Agro dan Jatim Cerdas untuk kewirausahaan siswa secara digital.
Kerja Kewirausahaan itu pun telah disosialisasikan dalam upaya membentuk Madrasah Mandiri melalui Program digital bersama BPR Jatim Bank UMKM Jawa Timur dan Kelompok Tani Mulyo Jati Mojopahit di Bojonegoro, Kamis, 02 Pebruari 2023.
Dalam sosialisai itu dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Bojonegoro, H. Munir, M.Ag dan Ketua Kelompok Tani Mulyo Jati Mojopahit, Ki Mulyono, S.H., MM, dan pihak BPR Jatim Bank UMKM Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Ki Mulyono yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Petani Kakao Jawa Timur Indonesia ini menjelaskan, tanaman
Kakao merupakan salah satu sumber potensi terbesar di Jatim yang telah menghasilkan produk Cokelat Mojopahit yang telah dikenal oleh dunia akan kelezatannya.
“Maka dari itu, perlunya kerja sama dengan pihak Kemenag Bojonegoro yang membawahi Madrasah se Bojonegoro, dan berkolaborasi dilakukan untuk memanfaatkan potensi tersebut, guna memajukan hasil Kakao di Jatim,” katanya.
Adalah sebuah Fakta bahwa Indonesia memiliki brand Cokelat sendiri, yang tak kalah dengan produk asing, yaitu Cokelat Majapahit yang berada di lokasi Wisata Desa BMJ Mojopahit Mojokerto, tepatnya di Desa Randugenengan, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.
Dijelaskan Ki Mulyono, yang juga menjabat sebagai Bendahara PCNU Kabupaten Mojokerto ini, Cokelat Majapahit sendiri merupakan produk olahan Kakao yang telah memiliki sertifikat Halal, BPOM, PIRT, dan SNI.
Tak hanya itu, produk asli Cokelat Mojopahit Mojokerto Jatim ini juga sudah banyak menyabet penghargaan, baik tingkat nasional maupun internasional, serta dikunjungi oleh berbagai tokoh penting di Indonesia, baik para Menteri Republik Indonesia dan para pejabat daerah Jawa Timur, maupun luar daerah, bahkan turis asing dan Akademisi dari berbagai Universitas yang ada di Indonesia juga sering berkunjung ke Wisata Desa BMJ Mojopahit dan melakukan kerja sama.
Hebatnya lagi, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga sering berkunjung ke Wisata Desa BMJ Mojopahit dan memberikan harapan dan apresiasi penuh agar potensi Kakao yang ada di Jatim, khususnya di Mojokerto ini bisa semakin tumbuh dan terus berkembang.
Sementara, pihak BPR Jatim pada kesempatan itu mengatakan, melihat perkembangan produk Cokelat Mojopahit yang sangat pesat di Jawa Timur, maka pihaknya memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada Pabrik Cokelat Mojopahit yang berada di Mojokerto ini.
Sementara itu kerjasama tersebut juga dilaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan programnya 1.000 Gerobak dan Galery Cokelat Mojopahit. MoU ini ditandatangani antara pihak Kemenag Bojonegoro, BPR Jatim, Bank UMKM Jatim, dan pihak Kelompok Tani Mulyo Jati yang membawahi Cokelat Mojopahit Mojokerto.
“Dengan program ini diharapkan bisa memberikan manfaat dan barokah dalam mewujudkan kemandirian konomi di kalangan Madrasah,” ucapnya.
Selanjutnya dari pihak Cokelat Mojopahit akan memberikan pelatihan dan pengarahan agar usaha ini mampu memunculkan wirausahawan baru dari kalangan Madrasah yang ada di Bojonegoro. (Kartono)