Pisowanan Agung di Hari Jadi Ke-699 Kabupaten Blitar

BLITAR, mediabrantas.id – Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah dan pejabat Forkopimda Kabupaten Blitar, Wali Kota Blitar, H. Santoso serta OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Blitar, camat dan kepala desa beserta perangkatnya se-Kabupaten Blitar menghadiri puncak peringatan Hari Jadi Ke-699 Blitar dilaksanakan acara Pisowanan Agung di Pendopo Ronggo Hadi Negoro, Sabtu, 05 Agustus 2023.
Acara Pisowanan Agung diawali dengan datangnya Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah dan Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Suwito Saren Satoto di singgasana Pendopo Ronggo Hadi Negoro.
Selanjutnya para camat dan perangkat desa yang berkumpul di Alun-alun memasuki Pendopo. Setelah itu disusul Pasukan Bregada yang dipimpin Sekda Kabupaten Blitar, Izul Marom membawa pusaka berupa kitab sejarah dan panji memasuki pendopo, lalu menyerahkan kepada Bupati Hj. Rini Syarifah dan Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Suwito Saren Satoto. Pusaka itu selanjutnya disimpan di dalam Pendopo Hadi Negoro

Baca Juga:  Masyarakat Kecawa Belum Sampai 7 Malam Dihentikam
OPD di lingkup Pemkab Blitar dan camat serta perangkat desa se-Kabupaten Blitar saat mengikuti Pisowanan Agung (foto: istimewa)

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso memberi penjelasan, bahwa Pisowanan Agung kalau diartikan secara harfiah adalah Kirap Pusaka.

“Mengapa itu penting, hari ini tidak ada kalau tidak ada kitab sejarah. Maka penting menghargai para leluhur, bukan ingin kembali ke masa lalu. Semangat pengetahuan dan ilmu para leluhur menjadi inspirasi hari ini. Untuk Panji yang dikirab, yaitu semacam bendera melambangkan kedaulatan. Panji ini menunjukan eksistensi Blitar, banyak inspirator datang dari Blitar,” ulasnya.

Ia juga menerangkan, dalam Pisowanan Agung diikuti para camat dan kepala desa beserta perangkatnya yang berkumpul di Alun-alun, menggambarkan masyarakat hendak sowan atau bertamu ke Bupati Blitar di Pendopo Ronggo Hadi Negoro, yang mempunyai arti wujud kebersamaan atau manunggalnya antara pemimpin dengan yang dipimpin. Bila keduanya dapat manunggal (bersatu) akan menjadi kekuatan luar biasa, karena itu merupakan doa yang kami wujudkan dalam gelaran Pisowanan Agung,” jelasnya.

Baca Juga:  Rumah Warga Centong Ludes Dilalap Si Jago Merah
Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah melaksanakan malam tirakatan (foto: istimewa)

Sebelum acara peringatan Hari Jadi Blitar Ke-699 pada hari Sabtu (05/08/2023), Hj. Rini Syarifah bersama-sama melaksanakan malam tirakatan yang disertai pembacaan Serat Ambiya pada Jum’at (04/08/2023).

Serat Ambiya merupakan naskah Islami yang ditulis ulang oleh Ki Ahmad Ngali pada 1844, berisi cerita-cerita para Nabi.

Mak Rini, sapaan akrab Bupati Blitar menyebutkan, bahwa Serat Ambiya merupakan warisan budaya bisa menjadi sumber pengetahuan masyarakat Indonesia modern yang harus menjadi kebanggaan.
“Kami meminta kepada seluruh pembaca Serat Ambiya menularkan keahlian tersebut kepada yang lain bertujuan untuk regenerasi, karena merupakan salah satu tradisi jangan sampai hilang,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Mak Rini menyampaikan rasa terima kasih kepada para tamu dan masyarakat yang telah mengikuti acara peringatan Hari Jadi Ke-699 Blitar. Beliau berharap masyarakat Blitar semakin maju di semua sektor, menjaga kerukunan menjelang tahun politik, mengajak semua masyarakat akur.

Baca Juga:  Anggaran Kemitraan Lenyap, JBM Lakukan Hearing dengan DPRD & Kominfo

“Beda pandangan dan dukungan itu hal lumrah, akan tetapi kerukunan dan persatuan harus tetap dijaga. Harapan kita bersama, Kabupaten Blitar tetap tentram, rahayu wilujeng, dijauhkan segala bencana, sehingga masyarakatnya mandiri sejahtera berlandaskan akhlak mulia, baldatun toyyibatun warobun ghofur,” ucapnya. (Dasar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *