SAMPANG, mediabrantas.id – Ucapan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Sampang, dr. Dwi Herlinda Lusi Harini, nampaknya akan berbuntut panjang. Pernyataannya yang disampaikan saat kunjungan Menteri Kesehatan RI pada 8 Juli lalu dinilai menyinggung masyarakat Pulau Mandangin.
Salah satu reaksi keras datang dari DR. Solehoddin, SH., MH, seorang advokat senior asal Mandangin. Ia menyebut bahwa penyampaian Herlinda telah melukai harga diri masyarakat daerah tersebut dan tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik.
“Ucapan itu tidak layak keluar dari mulut pejabat. Apalagi di forum resmi. Kami merasa terdiskreditkan,” ujar Solehoddin, Senin malam (21/7).
Sebagai bentuk keberatan, Solehoddin telah mengirimkan somasi kepada Herlinda, meminta agar pernyataan tersebut dicabut dan disusul dengan permintaan maaf terbuka. Namun menurutnya, tidak ada respons sampai batas waktu yang ditentukan.
“Jika tidak ada itikad baik, saya akan ambil langkah hukum. Rencananya pekan depan laporan resmi akan kami ajukan ke Polres Sampang,” lanjutnya.
Hingga kini, dr. Dwi Herlinda belum memberikan tanggapan atas polemik yang muncul. Upaya konfirmasi media juga belum membuahkan hasil.
Sementara itu, sejumlah pihak menilai polemik ini seharusnya menjadi pembelajaran agar pejabat publik lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan, terutama terkait wilayah atau kelompok masyarakat tertentu.
Kritik publik mengemuka, menekankan pentingnya narasi yang membangun dan tidak menstigma, apalagi dari figur yang sedang menjabat peran strategis dalam pemerintahan. (Hadi)
