Rehab Proyek Puskesmas Ketapang Diduga Menyimpang dari Bestek

PROBOLINGGO, optimistv.co.id – Setiap proyek rehabilitasi biasanya sudah diukur masa bertahannya sesuai dengan yang telah direncanakan. seperti proyek pembangunan saat ini giat pekerjaan Renovasi pembangunan gedung Puskesmas ketapang Kota Probolinggo.

Renovasi gedung Puskesmas dirancang dengan kualiktas dan daya tahan bangunan dituangkan dalam Gambar dan RAB berdasarkan kesepakatan yg mengikat dan tertuang dalam kontrak kerja. Renovasi Puskesmas Ketapang probolinggo dianggarkan senilai sekitar Rp.816 juta rupiah dilaksanakan oleh CV
Satris Bumi Artha dari kota probolinggo dan saat ini fisik mencapai 10%.

Pembongkaran kanopi lama puskesmas ketapang

Team investigasi Media sebagai fungsi kontrol melakukan investigasi melihat langsung dilapangan pekerjaan pembesian pondasi stroos serta pembesian lainnya tidak menggunakan besi 12 ” seperti disyaratkan dalam RAB , Gambar dan Bestek, dalam pelaksanaan ,tetapi pekerjaan pembesian disini terpasang besi 11,7 ” atau besi ‘ Banci ” dan saat investigasi pembesian Team melakukan pengukuran menggunakan alat sket Mats atau alat ukur besarnya besi yang disaksikan oleh pelaksana dan konsultan pengawas. dan hasil pengukuran besi dibenarkan oleh pengawas dan pelaksana dilapangan.

Baca Juga:  Polisi Kota Kediri Ajak Pengguna Jalan Hormat Saat Detik-detik Proklamasi

Sementara Direktur CV Satria Bumi Arta ketika dikonfirmasi via selulernya membenarkan pembesian di pekerjaan tersebut menggunakan besi “Banci ” karena ukuran besinya masih masuk dalam ambang batas toleransi ujarnya, ketika ditanyakan apakah dalam kontrak perjanjian yg tertuang dalam Bestek disebutkan diijinkan memakai besi ukuran 11,7 “. Sriyono direktur CV Satris Bumi Arta tidak bisa menjawab dan menyarankan untuk menanyakan kepada konsultan pengawas sabtu (30-07-2022).

pembesian stroos tidak menggunakan besi 12″

Disini ada dugaan kuat pelaksana dengan sengaja melakukan kecurangan dengan mengurangi ukuran besi yang harga besi 12″ dengan besi 11,7 ” selisih harga sangat berbeda dan ini menandakan ada indikasi perbuatan korupsi dan kerugian negara sementara pejabat pembuat kebijakan (PPK) Dinas Kesehatan sulit dihubungi bahkan salah satu staf nya sempat menyampaikan,PPK nya adalah kepala Puskesmas Ketapang ternyata petunjuk itu sangat tidak benar. Team investigasi berharap pelaksana tidak main main dengan pekerjaan ini dan berharap PPK mengambil langkah tegas atas penyimpangan ini ujarnya.

Baca Juga:  Polda Jatim Jalankan PPKM Darurat Mulai Pukul 00.00 di Seluruh Jawa Timur

Repoerter : Nanang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *