SURABAYA, mediabrantas.id – Ratusan santri dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum Lepelle Robatal, Sampang, Madura, menggelar aksi damai di depan The Trans Icon Mall Surabaya, Sabtu (18/10).
Mereka memprotes tayangan Xpose Uncensored di Trans7 yang dinilai melecehkan ulama dan dunia pesantren. Para santri menuntut Chairul Tanjung, pemilik CT Corp sekaligus Trans Media, untuk bertanggung jawab dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Koordinator aksi, Mat Jusi, menyebut tayangan tersebut tidak sekadar kritik, tetapi sudah menyinggung kehormatan para kiai, termasuk KH Anwar Manshur dari Lirboyo dan KH Ali Mustakim dari Lepelle.
“Kami minta CT dan Trans7 segera klarifikasi dan minta maaf resmi. Jangan hanya formalitas,” tegasnya.
Dalam aksinya, massa membawa spanduk dan memukul beduk besar sebagai simbol peringatan moral terhadap media.
HIASAN-MU Lepelle menyampaikan lima tuntutan utama, di antaranya permintaan maaf terbuka, klarifikasi publik, dan sanksi bagi tim produksi. Mereka memberi waktu 3 x 24 jam kepada Trans7 untuk menanggapi sebelum melanjutkan ke aksi lanjutan.
Aksi berlangsung damai dan ditutup dengan doa bersama serta pembacaan shalawat. (Hadi)