SUMENEP | optimistv.co.id – Keberadaan Usaha Tambak Udang, di Desa Leggung Barat, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, mulai medapatkan sorotan tajam dari berbagai kalangan elemen masyarakat sekitar.
Pasalnya, keberadaan tambak udang seluas satu hektar yang diketahui milik pengusaha berinisial H.A, warga Desa Dapenda tersebut dinilai hanya memberikan dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan sekitar.
Hal itu dikarenakan setiap hari masyarakat sekitar disuguhi dengan aroma amis atau anyer dan bau busuk dari pembuangan air limbah tambak udang itu dibuang ke laut yang hanya berjarak kurang lebih 70 meter dari lokasi tambak.
Parahnya lagi, keberadaan usaha tambak udang tersebut kabarnya juga telah mengganggu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Lembaga Pendidikan SMA At-Ta’awun yang hanya berjarak sekitar 100 meter di sisi timur dari lokasi usaha tambak udang.
Sebab, setiap hari bau busuk air limbah tambak udang tersebut sangat menggangu penciuman para murid dan guru SMA At-Ta’awun, sehingga para siswa tidak betah saat berada di dalam kelas. Akibatnya, proses kegiatan belajar mengajarnya tidak bisa berjalan dengan efektif.
Kepala SMA At-Ta’awwun, Saruji kepada Optimis mengatakan, dari awal pihaknya sangat keberatan dan tidak setuju dengan adanya Tambak Udang tersebut, karena di khawatirkan akan mencemari lingkungan dan menyebarkan bau amis atau anyer dan bau busuk yang sangat menyengat, serta mengganggu konsentrasi anak-anak belajar Bahkan para siswa membeli masker untuk menutupi hidungnya dari bau busuk yang sangat menyengat yang berasal dari air limbah tambak udang tersebut.
“Bukan hanya kami saja yang tidak setuju, tapi 99% masyarakat disini tidak setuju dengan adanya tambak udang, karena kami khawatir dengan dampak lingkungan,” kata Saruji, Selasa (07/01/2020).
Dikatakan Saruji, sebelum pembuatan tambak, si pemilik tidak pernah melakukan upaya sosialisasi dan koordinasi kepada warga Desa Leggung Barat.
“Dulu pihak Pemerintah Desa Leggung Barat pernah mengundang tokoh masyarakat disini untuk mediskusikan atau membahas persoalan tambak udang. Mayoritas tokoh masyarakat tidak setuju, dan hanya dua orang saja yang setuju,” papar dia.
Hal senada juga disampaikan oleh Herman, salah satu tokoh pemuda setempat, menurutnya selain menyebarkan bau amis dan busuk yang menyengat, air limbah tambak udang tersebut juga telah mencemari lingkungan sekitar, seperti pencemaran terhadap air laut.
“Karena pantai disini salah satu tempat mata pencaharian masyarakat, bahkan tempat wisata air tawar yang ada disini juga sudah tercemar dengan air limbah dari tambak udang tersebut,” ulasnya.
Sementara, sampai berita ini diterbitkan, pihak pengelola Tambak Udang di Desa Leggung Barat belum bisa dikonfirmasi oleh optimistv.co.id.
Reporter : M Syarif Hidayatullah – Sudarsono