SAMPANG, mediabrantas.id – Di tengah hangatnya suasana Pendopo Kecamatan Tambelangan, Selasa (12/8/2025), puluhan perangkat desa, pekerja sektor informal, dan perwakilan masyarakat berkumpul. Mereka datang bukan untuk sekadar rapat biasa, tetapi untuk membicarakan sesuatu yang menyangkut masa depan: perlindungan kerja dan jaminan hidup melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Camat Tambelangan, Samsul Bahri, S.MM.Si, berdiri di hadapan peserta dengan nada tegas namun penuh kepedulian. Ia mengingatkan bahwa risiko dalam bekerja bisa datang kapan saja—baik kecelakaan di tempat kerja, musibah yang merenggut nyawa, hingga masa tua yang membutuhkan dana pensiun.
“Kita bekerja bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk memastikan keluarga kita tetap aman di masa depan. Program ini adalah payung saat hujan, jangan tunggu badai datang baru kita cari perlindungan,” tutur Samsul.
Dalam sosialisasi ini, pihak BPJS yang diwakili oleh Vito menjelaskan manfaat yang bisa didapat dengan iuran yang tergolong terjangkau:
Jaminan Kecelakaan Kerja: Rp 5.606/bulan
Jaminan Kematian: Rp 7.007/bulan
Jaminan Hari Tua: Rp 86.419/bulan
Angka itu, menurut Vito, sebanding dengan keamanan yang diberikan.
“Kalau kita mau membeli kopi kekinian setiap hari, uangnya mungkin lebih besar dari iuran BPJS. Tapi yang satu ini bisa menyelamatkan hidup kita dan keluarga,” ujarnya.
Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, Siti Hajar, juga menambahkan bahwa pekerja informal seperti petani, pedagang keliling, hingga tukang ojek pun berhak atas perlindungan yang sama.
Sosialisasi ditutup dengan pesan sederhana namun kuat: “Tegakkan Komitmen, Sejahterakan Pekerja”. Sebuah pengingat bahwa kesejahteraan bukan hanya soal penghasilan, tetapi juga tentang jaminan ketika hidup memberi ujian. (Hadi)
