Baru Sepekan dilantik, Kades Brangkal dibanjiri Curhatan Warganya

MOJOKERTO | optimistv.co.id – Belum sepekan menjabat sebagai Kepala Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Nur Ely Suryani sudah banyak menerima aduan dari warganya terkait banyaknya warga Desa Brangkal yang terkena penyakit Chikungunya.

Mendengar banyaknya warganya yang terserang Chikungunya tersebut, Bu Lurah Nur Ely Suryani langsung mengambil tindakan tegas dan cepat dengan mengumpulkan para Ketua RW dan Ketua RT serta para Perangkat Desanya.

Hal tersebut bertujuan untuk diberikannya pelatihan khusus dan mendadak bagaimana cara mengoperasikan alat Fogging (Penyemprot/Pembasmi) nyamuk secara gratis oleh Tim Khusus, yang ahli di bidang penyemprotan Fogging, yang bertempat di Balai Desa Brangkal, Minggu pagi (09/01/2022 ).

Hebatnya lagi, baru dilatih sekitar 1 jam saja, para Ketua RT dan Ketua RW serta para Perangkat Desa Brangkal ini sudah bisa mengoperasikan alat Fongging dan langsung praktek melakukan penyemprotan Fogging dari rumah ke rumah warga Desa Brangkal yang langsung dikawal oleh Bu Lurah Nur Ely Suryani.

Baca Juga:  Sempat Menjadi Sarang Ular dan Dihuni Mahluk Halus, Gedung Dekopinda Kini "Disulap" Jadi Bersih dan Bagus

Sementara itu antusias warga Brangkal terhadap penyemprotan Fogging sangat bagus, apalagi keluhannya langsung ditanggapi oleh Bu Lurah Nur Ely Suryani.

Dalam pelaksanaan Fogging gratis yang dilakukan hari ini, wargapun menyambut kedatangan Bu Lurah Nur Ely Suryani dan petugas Fogging dengan gembira, dan senang hati, bahkan rata rata warga Brangkal sudah membukakan pintu rumahnya agar di Fogging.

Dilain pihak, kegiatan inisiatif Penyemprotan Fogging ini adalah ide dari Bu Lurah Nur Ely Suryani dan suaminya yang dikenal sebagai tokoh pemuda yang dulu aktif di Organisasi Pemuda Pancasila yang memanfaatkan Fogging milik pribadinya untuk membantu Warga Brangkal.

Kepala Desa Brangkal, Nur Ely Suryani

Usai melaksanakan Fogging yang dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga selesai pukul 12.00 WIB itu, Bu Lurah Brangkal kepada Media ini menjelaskan bahwa pihaknya memang sengaja tidak ingin melibatkan pihak terkait atau Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto untuk penyemprotan Fogging di Desanya.

Baca Juga:  Disnak Jatim Apresiasi Petugas Pelapor Data Pemotongan Hewan di RPH-R dan Lomba Pejuang Rabies Tingkat Nasional Tahun 2021

“Sudah banyak yang terkena Chikungunya dan masalah ini perlu penanganan cepat dan bersifat Emergency atau darurat. Mungkin kalau kita lewat Dinas Kesehatan untuk melakukan penyemprotan Fogging, waktunya tidak bisa cepat. Dan, kenapa kita memberikan pelatihan gratis dan mendadak kepada warga Brangkal? Karena kami berharap ke depannya warga Brangkal bisa mengoperasikan Alat Fogging sendiri. Dan apa yang saya lakukan ini sesuai dengan sambutan Pak Camat Sooko saat melantik saya, Beliau bilang agar Kades Brangkal yang baru ini bisa menciptakan DESA MANDIRI yang Berbasis usaha, Apalagi alat Fongging itu adalah milik kami pribadi,” jelas Bu Lurah Nur Ely Suryani.

Desa Brangkal saat ini punya alat Fongging sendiri, yang akan digunakan pada saat situasi seperti saat wabah Chikungunya bila berlanjut.

“Dan Perlu diketahui publik bahwa pelaksanaan Fogging di Desa Brangkal ini diikuti oleh seluruh Perangkat Desa Brangkal dibantu oleh relasi suami saya, dan Alhamdulillah bisa berjalan sukses dan lancar.” lanjut Lurah Brangkal.

Baca Juga:  Dorong Pemerataan Pendidikan, Bupati Mojokerto Resmikan 2 SMP

Dengan diadakannya Fogging dengan sasaran sarang nyamuk juga rumah rumah warga Brangkal ini, Lurah Desa Brangkal berharap tidak ada lagi warganya yang terkena penyakit Chikungunya akibat dari gigitan nyamuk Chikungunya ini.

Reporter : Kartono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *