MOJOKERTO, mediabrantas.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, H. Suwandy Firdaus, SE., SH., M.Hum, dari Fraksi NasDem melaksanakan Serap Aspirasi Masyarakat atau Reses Tahap II Tahun 2025 di Dusun Kuripan, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Senin (30/06/2025), yang dihadiri oleh para Pengurus Fatayat NU se-Kecamatan Mojoanyar.
Ada yang istimewa dalam Reses Anggota Dewan yang duduk Komisi E ini, sebab pria akrab disapa Abah Wandy lebih memilih Reses bareng organisasi Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) yang selama ini telah memainkan peran penting dalam memperkuat kontribusi perempuan Muslimah dalam masyarakat.
Alasan Abah Wandy dalam Reses bareng perempuan Muslimah ini, karena Fatayat memiliki potensi yang luar biasa untuk berkontribusi dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, ekonomi, utamaya dalam pemberdayaan umat.

Abah Wandy ingin para ibu ibu Fatayat ini bisa meningkatkan kualitas hidup perempuan Muslimah serta memperkuat peran dan kontribusi mereka dalam berbagai aspek kehidupan. Sebab, pemberdayaan perempuan adalah suatu konsep yang mencakup pemberian peran, tanggung jawab, dan akses yang sama bagi perempuan dalam semua aspek kehidupan.
“Partisipasi Fatayat NU dalam Pemberdayaan perempuan sangat dibutuhkan saat ini. Apalagi dalam menghadapi tantangan kehidupan global dengan keterpurukan ekonomi saat ini, maka peran Fatayat NU sangat dibutuhkan untuk membangkitkan semangat berusaha melalui Pemberdayaa lewat pelatihan pelatihan keterampilan yang bisa menghasilkan usaha untuk meningkatkan taraf hidup keluarga,” ucap Abah Wandy.
Abah Wandy ingin agar ibu-ibu Fatayat NU di Mojoanyar ini mengambil peran penting di masyarakat, untuk menciptakan pemberdayaan dengan cara menciptakan pelatihan pelatihan keterampilan.
“Apa yang menjadi aspirasi ibu ibu Fatayat NU ini, jika programnya besar, tentu akan saya sampaikan ke Pemprov Jatim, sehingga nantinya harapannya bisa teralisasikan yang diusulkan,” ucap Abah Wandy ini.
Abah Wandy berharap, ibu ibu Fatayat NU ini mengusulkan program pemberdayaan, salah satunya seperti pelatihan dari Balai Latihan Kerja (BLK) untuk Ibu-Ibu rumah tangga.
Menurut Abah Wandy, Fatayat NU memiliki berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mendorong pemberdayaan perempuan Muslimah dalam masyarakat.
Fatayat NU perlu kiranya menciptakan pemberdayaan perempuan Muslimah, untuk bisa menyelenggarakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan perempuan Muslimah.
“Kalau ada program pelatihan, seperti rias pengantin, membatik atau pelatihan service AC, Monggo diajukan untuk di program satu bulan penuh pelatihan. Selain dapat ilmu pengetahuan untuk bekerja, juga peserta pelatihan dapat sertifikat termasuk juga ada tranportasinya,” lanjut Abah Wandy.
Abah Wandy juga berharap, Fatayat NU juga terlibat dalam berperan untuk menguatkan perempuan Muslimah dalam masyarakat, memperkuat kemandirian mereka, serta memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan sosial dan kemajuan umat Islam khususnya generasi muda.
Fatayat NU kata Abah Wandy memiliki kesempatan untuk mengembangkan usaha mikro atau kewirausahaan. Ini membantu menciptakan lapangan kerja, mengurangi tingkat kemiskinan, dan memberikan kemandirian ekonomi kepada perempuan Muslimah. (Kartono)